Selasa, 25 Mei 2010

1. Pendahuluan

Tiada tuhan selain alloh yang maha mencipta segenap mahluk. Dia senang tiasa mengurus tanpa sedikitpun mengenal lelah, dan tanpa pernah letih sedikitpun.

Wahai sahabat, negeri kita saat ini tengah "dianugrahi" nikmat yang sangat luar biasa. Apakah itu ? Tidak lain ialah krisis moneter, yang berimbas pada munculnya berbagai kerisis lainnya.

Melalui kerisis ini, para pegawai terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Tak sedikit pelajar dan mahasiswa putus sekolah dan kuliah karna tidak mampu mem biayayai. juga, tak sedikit para pejabat yang akhirnya masuk penjara karna terbukti menyalahgunakan uang negara, hanya demi menanggulangi kerisis moneter ini yang tengah melanda keluarganya.

Lalu mengapa krisis ini kita sebut sebagai "nikmat" ? itu karna melalui episode inilah alloh tengah menebarkan jaring jaringnya kepada hamba - hamba yang beriman, agar mendekat padanya dan mendapatkan kenikmatan yang lebih hakiki dan abadi.

Namun sayang banyak di antara kita yang putus asa. perlahan lahan meninggalkan shalat. Bersedekahsudah tidak mau lagi. berusaha lebih keras dan berdoa, mereka malah pergi kedukun, mencuri, melukai, menjual diri, dan berbagai bentuk kejahatan lain yang dianggapnya solusi untuk menyelesaikan masalah krisis tersebut.

Begitu juga, semakin hari pemberitaan di media cetak maupun elektronik di penuhi oleh berita berita kriminal.

Ada berita, beberapa plajar putra di sebuah kota besar tanpa ragu dan malu sedikitpun, berani menodong rekan mereka: seorang pelajar putri dari sekolah lain. Ada lagi berita tentang penjarahan tanah warga, walaupun sebenarnya tanah itu bukan hak milik yang merampasnya. Demikian pula berita tentang koruptor - koruptor yang makin merajalela, dan sebagainya.

Pemberitaan lain yang semakin akrab di telinga kita adalah narkoba. Diberitakan bahwa penggunaan narkoba oleh kalangan generasi muda kini telah mencapai angka 1,5 juta orang. Sungguh jumlah yang spektakuler!

Dikanan kiri kita, di depan maupun di belakang kita, tirai tirai keputusasaan selalu mengintai. Bahkan, bahkan seorang konsultan bisnispun mengakatakan bahwa ada beberapa pengusaha muda yang meminta kepadanya agar menolong mengajukan tunjangan kepada pemerintah, untutk pengadaan ektasi karna beratnya bebean yang mereka pikul dalam kerisis ekonomi ini. Konon, dengan mengonsumsi pil - pil tersebut para pengusasha muda itu dapat produktif kembali.

Realitas di atasmenujukan bahwa semakin hari, kita semakin dililit oleh masalah . Rasanya, persoalan begitu menumpuk di pelipuk mata kita, tiada habisnya. lebih dari itu, masalah itu makin menggelamkan kita pada penderitaan yang tak berkesudahan.

Hidup lantas terasa suram. Menoleh ke kanan, jadi masalah. Melirik ke kiri, juga jadi masalah. lihat ke bawah, pendapatan - paspasan. Ketika mengadah ke atas, pimpinan mengancam PHK.

Lantas apa yang bisa kita lakukan ketika semua itu menimpa ? Berbunyi di balik riuhnya tayangan televisi ? menjerumuskan diri pada pergaulan bebas yang menjanjikan kenikmatan sesaat ? Lari pada pil -pil syetan yang sementara waktu mungkin dapat membuat kita melupakan masalah keseharian ?Bunuh diri ? Berharap masalah usai setelah mati ?

Semua itu sangat mungkin terlintas dalam benak kita. pada dasarnya, manusia itu memang mudah untuk berputus asa. Sungguh , sangat naas apabila pikiran - pikiran semacam itu kita ikuti. Apalagi jika kita menuruti persangka untutk berputus asa pada rahmat alloh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iuiuiu